KPAI Soroti 80 Ribu Anak Judi Online: 2 Tahun Lalu Sudah Ingatkan Bahaya Judi Online Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan keprihatinan mendalam atas paparan judi online yang melibatkan sekitar 80 ribu anak-anak di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online, Hadi Tjahjanto.

Sementara itu, dalam diskusi bersama Pro3 RRI, Jumat (21/6/2024), Wakil Ketua KPAI, Jasra mengungkapkan, "Itu bisa lebih lagi jumlah ya. Ini cukup besar ya anak terpapar judi online."

Menurut Jasra, KPAI telah memberikan peringatan mengenai masalah ini dua tahun lalu setelah menemukan bahwa beberapa kartu permainan anak-anak memiliki barcode yang mengarahkan ke situs judi online.

 

BACA JUGA: 80 Ribu Anak di Bawah 10 Tahun Terlibat Judi Online, Satgas Ungkap Fakta Mengejutkan

 

"Ketika dipindai barcode ini mengarahkan kepada situs judi online. Artinya, ketika negara perang terhadap judi online, bandar ini mengarah kepada anak-anak," jelasnya.

Jasra menambahkan bahwa anak-anak menjadi target mudah bagi bandar judi online karena mereka mudah dipengaruhi melalui situs atau profil kartun tertentu.

"Jadi temuan Satgas ini tentu kita ingin diungkap datanya. Tapi tidak dipublish karena anak tidak boleh diekspos," lanjutnya.

Jasra juga menekankan pentingnya pendekatan khusus jika anak-anak yang terlibat dalam judi online harus diproses secara hukum.

"Harus dilakukan dengan pendampingan dan rehabilitasi dan mengembalikan pada kondisi semula," tegasnya.

Satuan Tugas (Satgas) Judi Online mencatat bahwa pemain judi online (judol) di bawah usia 10 tahun mencapai 2% dari total pemain, atau sekitar 80.000 anak.

Sumber : rri

Halaman :

1

1. Tapera
2. Khotbah
3. Daily Devotional
4. Kuis Alkitab
5. Ayat Alkitab

Related Articles